Makalah Menghormati Orang Tua dan Guru
Makalah Menghormati Orang Tua dan Guru
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menghormati dan menyayangi Orang Tua dan Guru adalah kewajiban kita selaku anak. Pada hakekat nya orang tua kita ada tiga, yaitu pertama orang tua kandung, ke dua mertua dan ke tiga adalah guru yang mengajar kita. Mereka bertiga adalah orang tua bagi kita. Wajib hukum nya menghormati dan patuh kepada mereka.
Ingat bahwa kita bisa terlahir karena lantaran ke dua orang tua kita. Maka manusia yang paling berjasa terhadap kita tentu adalah kedua orang
tua kita. Melalui keduanya Allah mentakdirkan keberadaan kita. Tanpa susah payah dari kedua orang tua kita maka mustahil kita ada.
Silahkan renungkan, selama kurang lebih 9 bulan seorang Ibu telah mengandung kita dengan penuh susah payah. Ibu juga lah yang telah menyusui kita, menjaga kita, dan selalu mencintai kita dengan segenap jiwa raga nya. Ayah, telah berjuang mencari nafkah sejak pagi hingga sore, bahkan malam hari. Semua demi mencukupi kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan anak.
Selain kedua orang tua, ada lagi sesorang yang sangat berjasa bagi kita, yaitu Guru. Dia lah yang telah mengajarkan hal hal luar biasa kepada kita. Dari nya kita tau akan yang baik dan buruk. Dialah guru sang murobbi ruhi kita. Guru dengan ikhlas memberikan ilmu pengetahuan kepada murid diluar bimbingan orang tua dirumah, sehingga akhlakul karimah terhadap guru perlu di terapkan sebagaimana akhlak kita terhadap kedua orang tua kandung kita.
Dari uraian di atas maka menghormati orang tua dan guru adalah hal yang wajib kita lakukan. Penjelasan lebih lanjut tentang menghormati orang tua dan guru ini akan kita bahas pada pembahasan di bawah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada Makalah Menghormati Orang Tua dan Guru ini adalah :
- Pengertian menghormati
- Menghormati orang tua
- Cara cara menghormati orang tua
- Menghormati guru
- Cara menghormati guru
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan pada makalah ini adalah:
- Untuk mengetahui pengertian menghormati
- Untuk mengetahui adab menghormati orang tua
- Untuk mengetahui Apa saja cara menghormati orang tua
- Untuk mengetahui adab Menghormati guru
- Untuk mengetahui apa saja cara menghormati guru
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hormat
Pengertian menghormati adalah dari kata hormat, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian hormat adalah, menghargai (takzim, khidmad, sopan). Jadi hormat adalah suatu sikap yang sopan yang di tujukan kepada orang yang lebih tua. Selain itu Sikap hormat merupakan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat, karena nilai adalah suatu perangkat keyakinan/ perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak khusus pada pola pemikiran, perasaan, keterikatan maupun tingkah laku. Sedangkan norma itu sendiri adalah pelaksana dari nilai tersebut. Oleh sebab itu dapat kita definisikan jika budaya hormat merupakan bagian dari nilai dan norma itu sendiri.
Sikap menghormati adalah ciri khas adab dan tatanan norma yang ada. Tanpa ada adab hormat dan menghormati ini manusia akan menjadi selayak nya hewan. Maka sering sekali ada kutipan yang mengatakan
Yusuf bin Al Husain berkata "Adab dan Akhlak Sebelum Ilmu. Kenapa kita harus beradab dan berakhlak sebelum berilmu? “Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
B. Menghormati orang tua
Perlu di ketahui bersama bahwa islam sangat menganjurkan dan bahkan mewajibkan kepada kita semua untuk menghormati kepada orang tua kita. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam Al Quran pada surah Luqman ayat 14 seperti di bawah ini :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu
Dari ayat Allah di atas dapat kita pahami bahwa ke dudukan hormat kepada orang tua sangat sangatlah penting sekali. Bahkan dari ayat di atas Allah berfirman jika kita harus bersyukur kepada kedua orang tua kita tepat setelah kita bersyukur pada Allah, karena dari ayat di atas jelas di katakan "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu".
Artinya jelas lah bahwa pengbdian, rasa hormat dan bentuk syukur kepada orang tua itu kedudukan nya cukup tinggi di mata Islam. Sampai begitu tinggi nya untuk perintah menghormati kepada orang tua ini sampai sampai dalam islam ada ayat seperti di bawah ini:
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Lukman: 15).
Kita bisa bayangkan.....terkadang hanya gara gara hal sepele saja seorang anak menjadi durhaka kepada orang tua. Terkadang hanya gara gara warisan yang kurang pas di bagi saja anak menjadi berani sama orang tua, bahkan ada yang tega menghabisi nyawa orang tua...
Padahal jelas dalam surah QS. Lukman: 15 tersebut Allah jelas jelas menyuruh kita untuk tetep menghormati, tetap menyambung silaturrohmi kepada orang tua bahkan ketika orang tua menyuruh bahkan memaksa kita untuk melakukan perbuatan syirik kepada Allah....wajib masih kita hormati namun perintah sirik nya saja tidak harus kita ikuti, namun subjek nya (orang tua) wajib masih kita hormati
Sungguh islam adalah suatu agama yang dengan terang terangan dan dengan tingginya mengagungkan kepada orang tua. Menghormati dan taat adalah hal yang mutlak kepada kedua orang tua kita selama bukan untuk sirik kepada Allah.
Ibnu Katsir rahimahullah juga berkata, “Jika kedua orang tua memaksamu agar mengikuti keyakinan keduanya, maka janganlah engkau terima. Namun hal ini tidaklah menghalangi engkau untuk berbuat baik kepada keduanya di dunia secara ma’ruf (dengan baik)”
Artinya dari sini kita bisa ambil pelajaran bahwa Kewajiban Berbakti kepada kedua orang tua itu Tidak Gugur Meskipun Orang Tua Kafir atau Musyrik.
Perintah ini juga selaras dengan salah satu keterangan Dalam hadits shahih diriwayatkan, Asma binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kewajibannya berbakti kepda ibunya yang masih musyrik.
“Wahai Rasulullah, ibuku datang kepadaku namun masih enggan masuk Islam, apakah saya tetap menyambung hubungan dengannya? Rasul bersabda, “Iya sambunglah hubungan (silaturrahim dengannya). (HR. Bukhari, Muslim,Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Hibban).
Dari semua keterangan di atas, masihkan kita tidak menghormati ke dua orang tua? Sungguh ada kemulian yang luar biasa di dalam berbakti kepada orang tua ini. Bahkan sangking agung nya orang tua ini, maka Ada tiga do’a yang mustajab, yang tidak ada keraguan tentang hal itu yaitu do’a orang tua (untuk anaknya), do’a musafir, dan do’a orang terdzalimi”. (HR. Abu Daud dan Ahmad, dihasankan oleh Syekh Al-Albani).
Dalam masalah sikap hormat dan takdim kepada orang tua ini maka ada hadis yang cukup penting kita pahami, yaitu:
“Ridha Rabb tergantung ridha orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syekh Al-Albani).
C. Cara menghormati orang tua
Kemudian bagaimana cara menghormati kepada kedua orang tua ini? Secara sederhana ada 2 pilihan yaitu:
1. Ketika orang tua masih hidup maka:
- Selalu lembut dalam berkata ke pada ke dua nya dan jangan meninggikan suara kecuali ada musabab
- Selalau mendengarkan semua perkataannya dengan rasa penuh rasa hormat dan rendah hati dan jangan membantah
- Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang dapat meringankan beban orang tua kita.
- Senantiasa meminta do’a restu setiap ada urusan
2. Ketika orang tua sudah meninggal maka cara menghormatinya adalah sebagai berikut:
- Senantiasa mendoakan kepada Orang tua kita, membacakan yasin dan tahlil juga bacaan bacaan Quran lain nya.
- Mengirimkan sedekah atas nama orang tua kita
- Menyambung tali silaturahim dengan kerabat dan sahabat orang tua.
- Melanjutkan cita-cita dan harapan ke dua orang tua kita
D. Hormat Kepada Guru
Pada saat ini zaman sudah berubah begitu pesat nya, hingga di beberapa tempat sering kita dengar ada kasus perseteruan yang terjadi antara guru dengan muridnya, atau kasus cekcok dan pertengkaran wali murid dengan guru anaknya yang berakhir dengan perkelahian bahkan sampai harus dibawa ke meja pengadilan.
Hal ini sungguh miris sekali, karena di dalam Islam, guru merupakan orang berilmu yang harus benar-benar dihormati selagi apa yang disampaikannya merupakan kebenaran dan sesuai dengan yang Rasulullah ajarkan.
Seorang guru adalah orang tua kita juga karena darinya lah kita tau akan banyak hal. Dari guru juga lah kita dapat memperoleh ilmu yang tak terbatas jumlahnya.
Bayangkan zaman dahulu demi memperoleh sepotong hadis atau mencari ilmu fikih juga ilmu ilmu lain, orang-orang rela melakukan perjalanan jauh demi dapat duduk di majelis ilmu dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini tentu Berbeda dengan sekarang yang bisa dapat dengan mudah dalam menuntut ilmu, bahkan ada yang secara online pun bisa berjumpa dengan guru dan tidak perlu melakukan perjalanan jauh. Maka dari itu wajib hukum nya menghormati dan patuh dengan guru.
Adapun adab-adab tata cara hormat terhadap guru yang perlu kita terapkan ketika menuntut ilmu adalah sebagai berikut:
1. Mendoakan setiap kebaikan untuk guru kita
Kita sering mendengar istilah, Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula. Untuk itu Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk membalas kebaikan guru adalah dengan mendoakannya. Jika bukan karena ilmu yang disampaikan oleh guru, mungkin kita masih dalam keadaan bodoh dan tidak tahu banyak hal. Rasulullah bersabda: “Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR Bukhari)
Untuk itu sebutlah nama Gurumu dalam setiap doa mu karena dengan itu maka akan tersambung jiwa mu.
2. Perhatikan dengan baik ketika guru sedang menyampaikan ilmu
Pernah kah anda bayangkan bagaimana rasanya ketika kita sedang berdiri menyampaikan sesuatu namun orang yang kita ajak berbicara malah mengobrol sendiri? Tidak enak bukan? maka begitu dengan guru. Ketika mereka sedang menyampaikan sesuatu, maka dengarkanlah dengan seksama, jangan menyela sebelum waktu nya dan jangan pernah ngobrol dengan siapapun sampai sang guru selesai dengan ajaran nya.
3. Menghormati dan menghargai hak-hak guru
Setiap seseorang pasti memiliki hak nya, pun begitu pula dengan guru. Guru juga memiliki hak-hak dalam mengajar, maka hargailah hak guru tersebut. Misal nya guru berhak memberikan PR misal nya, maka ketika itu di berikan maka kerjakan lah dengan sungguh sungguh. Begitu juga dengan hak hak guru yang lain nya.
4.Merendahkan diri dan tawaduk di hadapan guru
Sikap tawaduk dan rendah diri seorang murid adalah wajib. Murid jangan pernah merasa sombong terhadap guru meskipun saat ini secara dhohir lebih tinggi murid tersebut. Misal nya seorang TNI atau Polisi atau siapapun itu hendak nya tetep rendah diri dan menghormati meskipun kepada guru TK nya atau guru PAUD nya. Siapapun itu jika guru wajib kita hormati meski saat ini kita lebih pintar dari nya.
Rendah dirilah di hadapan guru, sebab orang yang sombong biasanya akan sulit menerima apa yang disampaikan oleh orang lain.
Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah Sami’ hal. 88)
5. Duduk, bertanya, dan mendengarkan dengan baik
Di dalam majlis ilmu, lakukan segala sesuatunya dengan baik. Misalkan ingin bertanya, maka memohonlah ijin dengan sopan dan tidak menyelanya ketika berbicara. Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan mendengarkannya.”
6. Berlapang dada dan Bersabar terhadap kesalahan guru
Guru juga manusia, yang mana tetep memiliki salah dan lupa. Guru juga memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang dengan lemah lembut, juga ada guru yang memiliki cara mengajar yang keras. Ketika sudah berniat untuk menuntut ilmu, maka sudah seharusnya kita bersabar dalam berjuang di dalamnya, termasuk bersabar terhadap guru kita dan berlapang dada apapun kondisinya
Al Imam As Syafi Rahimahullah mengatakan, “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya”
Ingatlah, Kewajiban menuntut ilmu tidak akan berhenti sampai kita mati. Maka pahamilah bagaimana adab yang seharusnya dilakukan terhadap guru. Agar ilmu yang kita peroleh menjadi berkah dan bermanfaat. Banyak orang ber ilmu namun tidak barokah dan tidak bermanfaat terhadap kehidupan nya
7. Selalu berprasangka baik terhadap guru
Ingatlah terkadang apa yang terlihat belum tentu itu yang sebenar nya. Maka selalu berprasangka baik lah terhadap guru. Jangan pernah menggunjingnya, apalagi menjelek kan nya di belakang nya. Meski saat ini kamu melihat suatu hal yang buruk di matamu maka tetap berprasangka baik lah karena terkadang ada hal hal yang nampak tidak seperti apa yang sebenar nya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Makalah Menghormati Orang Tua dan Guru di atas maka dapat kami simpulkan bahwa:
- SIkap menghormati dan patuh kepada orang tua selain itu adalah norma dan adab juga merupakan perintah dari Allah Swt, dan juga perintah dari Nabi besar Muhammad Saw
- Kita wajib hormat dan menyambung silaturrohmi dengan ke dua orang tua meskipun mereka orang kafir sekalipun, hal ini sesuai perintah dari Allah dan Nabi kita Muhammad
- Guru adalah orang tua kita juga karena Guru adalah orang yang mengajar ruhani kita, maka wajib pula menghormati dan taat kepada guru selama itu tidak menyalahi ajaran Islam
B. Saran
Kami menyarankan kepada pembaca semua bahwa jika orang tua kita belum meninggal maka sadarilah dan patuhilah mereka, karena ketika mereka telah tiada maka hanyalah penyesalan yang ada.
Bagi yang ke dua orang tua nya telah meninggal maka berbaktilah dengan mendoakan mereka dan kirimkan pahala sedekah dan bacaan Quran atas nama mereka, semoga dengan ini semua kita termasuk anak yang berbakti.